RASULULLAH SEBAGAI IDOLA



Kita akan meniru orang yang kita anggap berjaya dan mempunyai pengaruh. Tetapi tahap keberjayaan dan pengaruh yang difahami oleh sebahagian besar umat Islam zaman ini seringkali tidak sesuai dengan tahap kemuliaan yang sesungguhnya. Banyak yang keliru mengidolakan karekter yang akan ditirunya. Anak-anak kita hanya meniru karekter-karekter kartun. Para remaja banyak yang meniru karekter yang tidak tepat. Manakala para wanita banyak yang meniru artis-artis yang tidak mencerminkan rasa malu, sehingga akhirnya menjatuhkan harga diri wanita itu sendiri. Padahal kualiti keimanan itu berbanding lurus dengan rasa malu. Makin berkurang rasa malu, maka makin rendah kualiti keimannya. Kita seringkali tidak serius mengkaji siapa yang harus kita tiru. Alangkah beruntungnya jikalau orang yang kita tiru itu adalah puncak kejayaan dalam segala hal. Firman Allah, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu contoh dan suri teladan yang baik." Sejarah pun mengakui bahawa pengaruh Rasul SAW begitu menggelegar di seisi alam ini, bahkan monumental sampai sekarang. Nabi Muhammad SAW selain sebagai seorang pedagang yang berjaya juga pemimpin agama sekaligus ketua negara yang berjaya. Jarang ada nabi yang seperti ini. Ada yang hanya berjaya memimpin agama, tapi tidak berjaya memimpin keluarganya, tetapi semua contoh suri teladan yang kita perlukan sudah ada pada diri Rasulullah SAW. Jadi, sebenarnya kita sudah menemukan karekter yang layak dijadikan idola. Masalahnya adalah, adakah di rumah kita mempunyai buku-buku dan referensi tentang Nabi Muhammad? Oleh sebab itu marilah sekarang kita mulai membeli, membaca dan mempelajari buku-buku mengenai Nabi Muhammad SAW. Setiap hari bacalah satu saja dari perilaku nabi kemudian cubalah untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rahasia kejayaan adalah

1. Pertama, setiap hari harus mencari kekurangan diri untuk diperbaiki.
2. Kedua, setiap hari harus mendapatkan ilmu bagaimana nabi bersikap, agar dapat ditiru
sedikit demi sedikit, sehingga dapat berbuat lebih baik.

Itu saja. Nabi murah senyum, maka ikut senyum. Nabi ramah kepada isterinya, maka kita belajar ramah kepada isteri, sehingga isteri semakin mesra. Nabi tidak pernah marah kepada para pembantunya, maka belajar menahan diri untuk tidak marah, sehingga mereka lebih rajin bekerja. Nabi wirausahawan, maka ikut berdagang (walaupun kecil kecilan) sambil belajar jujur. Alhamdulillah, pembeli semakin banyak dan perniagaan semakin maju. Nabi dermawan, maka kita berusaha untuk banyak memberi walaupun belum sanggup semuanya. Nabi menyampaikan dengan baik, maka belajar berbicara dengan baik, sampai sekarang didengarkan oleh ibu bapa, bahkan ada yang menghargai dan menghormati. Baru belajar sedikit demi sedikit memimpin seperti nabi saja hasilnya diluar dugaan. Jadi, rahsianya adalah belajar meniru nabi. Daripada perilaku mulai dari hal yang terkecil dicontohkan oleh beliau dengan sangat prima. Misalnya, beliau sangat memuliakan tamu, tidak jarang memberikan minuman dan makanan sendiri. Saat tetamu akan pulang, mengantar tetamunya sampai ke pintu. Beliau tidak pernah menyelonjorkan kaki sekalipun di depan anak kecil, sopan santunnya. Selain itu beliau juga sangat penyayang kepada anak-anak, suka mengecup dan memangku mereka. Ketika ada bayi yang pipis di pangkuannya, beliau tidak marah, bahkan tidak bergerak, tetap tenang saja karena khuatir melukai jiwanya. Kalau kita merasa kurang berwibawa di rumah, di sekolah, di pejabat atau di manapun, maka ubahlah diri kita, adakah tingkah laku kita mirip dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah atau tidak. Pendeknya, siapapun yang ingin hidup ini bahagia, mulia, dan bermartabat, maka pelajari dan tirulah Nabi Muhammad SAW dengan ikhlas. Semoga Allah Yang Mahaagung mengurniakan kepada kita kemampuan untuk meneladani yang benar-benar dipilih dan disukai oleh Allah yaitu Muhammad SAW.


2 Responses
  1. cintafqs Says:

    btol 2..i sokong yg..


  2. hisham Says:

    salam bro...salm maulidur rasul...lu jg diri ok...


Related Posts with Thumbnails